Postingan

Estetika dan Moral

Nama    : Meiva Friza Nirmala NPM      : 202146500940 Kelas      : R3L Matkul   : Filsafat Seni Dosen    :  Angga Kusuma Dawami, M.Sn.     Estetika biasanya diartikan sebagai kajian tentang keindahan. istilah estetika sendiri sebetulnya punya begitu banyak arti, sebagian mengartikannya sebagai kajian tentang keindahan, sebagian lain mengartikannya bahkan sebagai usaha untuk mempercantik diri. sebetulnya kalau kita melihat sejarahnya kata estetika sendiri itu bermula bukan dari kajian tentang seni ataupun keindahan penggunaan .   Sejak masa Plato sampai dengan Immanuel kant di abad ke-18 mengartikan estetika rata-rata sebagai kajian tentang proses pencerapan indrawi, karena itu estetika semula merupakan bagian dari kajian epistemologi, kajian tentang asal-usul dan prinsip dasar dari pengetahuan manusia peralihan pengertian estetika baru terjadi di sekitar abad 18 .     Tokoh kawan pertama yaitu Alexander baumgarten tapi terlepas dari penggunaan istilah yang berbeda itu sebet

Kejujuran, Honestly

Gambar
Nama   : Meiva Friza Nirmala NPM     : 202146500940 Kelas    : DKV R3L Matkul : Filsafat Seni Dosen   :  Angga Kusuma Dawami, M.Sn.   Berikut adalah 3 screenshot NFT yang menggambarkan refleksi diri saya Mimisan Karya yang berjudul “Semi Surrealism Painting” ini mengingatkan saya tentang masa kecil saya saat TK berumur 4 tahun di kampung halaman pada masa lampau. Dalam NFT ini saya berfokus pada bentuk hidung dengan darah yang mengalir seperti mimisan. Hal ini mengingatkan saya pada masa itu setiap tengah malam pada sekitar jam 1 hingga jam 3 dini hari, seminggu lamanya saya mengalami mimisan yang sangat parah, ditambah saat saya pulang kembali ke tangerang pada umur 5 tahun ketika saya sedang asik bermain dengan teman masa kecil saya, tiba-tiba saya ditonjok tanpa sebab oleh teman saya hingga mimisan dan itu cukup membuat saya ketakutan dan merinding ketika mengingatnya.         Anxiety Karya NFT yang berjudul “ 傷跡 / Scars #1 ” ini mengingatkan saya pada masa ketika saya berad

Pengalaman Estetis

Gambar
Kunjungan ke Perpustakaan Nasional RI Jalan-jalan menelusuri ibu kota adalah hobi saya, mengulik tempat-tempat yang saya anggap unik. Dengan tidak memakan budget yg cukup banyak karena transportasi di jakarta sangat memadai dan terjangkau. Kali ini saya pergi mencari pameran seni, tujuan utama pergi awalnya ke Taman Ismail Marzuki (TIM) di Jakarta Pusat. Tetapi sayang, pamerannya ternyata sudah ditutup, kemudian tanpa pikir panjang saya langsung pergi ke Galeri Nasional tanpa melihat jadwal terlebih dahulu dan ternyata registrasi pamerannya menggunakan sistem online. Lalu saya memutuskan untuk pergi lagi ke Perpustakaan Nasional RI (PERPUSNAS). Nah, disini saya mendapatkan pameran yang unik. Pameran tersebut berjudul “Kalatanda Gelar Karya 8 Perupa”  Foto karya di atas bernama Big Meal dengan menggunakan mixmedia, karya ini memperlihatkan siklus kehidupan dunia tentang masalah ketahanan pangan, dan menyinggung wabah global covid yang mengancam manusia sehingga ada di ujung t

Teori Mimesis dan Teori Significant Form

Gambar
Nama        : Meiva Friza Nirmala NPM          : 202146500940 Kelas       : R3L Matkul     : Filsafat Seni Dosen     :  Angga Kusuma Dawami, M.Sn.   Analisis 3 Karya Design Menggunakan Teori Mimesis dan Teori Significant Form  1. Analisis Poster gambar 1 : poster ilustrasi kesehatan Dilihat dari Teori Mimesis :  Pada poster diatas adalah sebuah karya yang dibuat dengan ilustrasi 2D, walaupun visualnya 2D jika dilihat dari teori mimesis mulai dari manusia, virus, tenaga medis, bumi, pedang, perisai dan masker. semua komposisinya diambil atau di tiru dari dunia nyata. Dilihat dari Teori Significant Form :  Bisa dilihat pada poster ini menggunakan prinsip keseimbangan dengan komposisi warna galaxy yang menarik.   2. Analisis Poster Musik gambar 2 : poster musik band mocca Dilihat dari Teori Mimesis :  Pada poster diatas adalah sebuah karya yang dibuat dengan ilustrasi 2D dengan perpaduan surealis, jika dilihat dari teori mimesis semua komposisinya diambil atau di tiru dari dunia nyat

Goldblatt, David - Aesthetics a Reader in Philosophy of the Arts

Gambar
  Nama  : Meiva Friza Nirmala NPM    : 202146500940 Kelas   : R3L Matkul : Filsafat Seni Dosen  : Angga Kusuma Dawami, M.Sn.   Museum Seni Spektakuler vs. Deferensial di Abad Kedua Puluh Satu Oleh Larry Shiner   Dicetak atas izin penulis. Kontroversi abad kedua puluh satu tentang apakah desain museum seni yang spektakuler mengganggu apresiasi pengunjung terhadap seni di dalamnya dipicu oleh Guggenheim Bilbao yang ikonik karya Frank Gehry   tahun 1997. Gehry Bilbao mengenang Guggenheim lain, museum New York tahun 1959 milik Frank Lloyd Wright, yang memicu kontroversi yang sama: haruskah kesenian arsitektur museum mengerdilkan seni yang dikandungnya? Setelah Bilbao, banyak dewan museum menugaskan bangunan spektakuler, berharap dapat menarik ribuan wisatawan. Bangunan masuk Milwaukee tahun 2001 oleh Santiago Calatrava, menawarkan satu-satunya sayap mekanis besar yang membuka dan menutup di   atas atrium dramatis . Museum Seni Graz 2003 P eter Cook dan Colin Fournier ter