Estetika dan Moral

Nama   : Meiva Friza Nirmala
NPM    : 202146500940
Kelas    : R3L
Matkul  : Filsafat Seni

Dosen  
Angga Kusuma Dawami, M.Sn.
 

 
Estetika biasanya diartikan sebagai kajian tentang keindahan. istilah estetika sendiri sebetulnya punya begitu banyak arti, sebagian mengartikannya sebagai kajian tentang keindahan, sebagian lain mengartikannya bahkan sebagai usaha untuk mempercantik diri. sebetulnya kalau kita melihat sejarahnya kata estetika sendiri itu bermula bukan dari kajian tentang seni ataupun keindahan penggunaan. 

Sejak masa Plato sampai dengan Immanuel kant di abad ke-18 mengartikan estetika rata-rata sebagai kajian tentang proses pencerapan indrawi, karena itu estetika semula merupakan bagian dari kajian epistemologi, kajian tentang asal-usul dan prinsip dasar dari pengetahuan manusia peralihan pengertian estetika baru terjadi di sekitar abad 18. 
 
Tokoh kawan pertama yaitu Alexander baumgarten tapi terlepas dari penggunaan istilah yang berbeda itu sebetulnya wacana tentang kesenian atau keindahan itu sudah ada sejak lama sejak masa Yunani paling tidak tradisi pemikiran yang berkembang sejak masa Yunani sampai dengan abad pertengahan dan bahkan sampai dengan era modern mengertian keindahan.
 
Segitiga konseptual yaitu sebuah segitiga yang mempersatukan ide tentang apa yang indah, apa yang benar dan apa yang baik adalah kebaikan kebenaran dan indah, ketiganya untuk waktu yang sangat lama dianggap sebagai tiga sisi dari satu realitas yang sama.
 
Kenapa Etika Tidak Ada?

Apakah berkaitan dengan hukum kesesuaian dengan perintah undang-undang ataukah dia sesuai dengan Operet agama dan seterusnya atau apakah ada satu hal yang unik dan khas dalam hal etika yang berbeda. dari misalnya peraturan undang-undang, peraturan agama, peraturan adat istiadat dan seterusnya. Apakah ada sesuatu yang disebut murni secara etis.
Bicara etiket itu bicara tentang sopan santun. Kehidupan sehari-hari membawa diri kita dalam kehidupan pergaulan sehari-hari, etiket tentunya relatif yang artinya setiap masyarakat punya kode etik etnis sendiri.


Etika keutamaan
  • Etika konsekuensialis etika yang berurusan dengan konsekuensi dari tindakan secara garis besar.
  • Etika deontologis nilai moral dari suatu tindakan pada sejauh mana tindakan itu merupakan ungkapan dari kewajibannya Jadi kalau suatu tindakan dilakukan murni demi kewajiban maka itu adalah tindakan yang baik tokoh pemikir etika deontologis.
Contohnya adalah Immanuel kant di abad ke 1819 awal, dia berpikir dalam rangka suatu tindakan yang dilakukan murni demi kewajibannya.
 
Etika keutamaan bercerai Ethics ini sebetulnya suatu aliran filsafat yang usianya jauh lebih tua daripada etika deontologis. Kalau etika deontologis munculnya di akhir abad ke-18.
Etika deontologis itu sebetulnya adalah suatu filsafat politik yang menginvasi ranah estetika itu masuk, menduduki, menjajah Rana estetika itulah etika deontologis. Etika keutamaan yaitu etika yang dibimbing oleh ideal ideal subjektif.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Mimesis dan Teori Significant Form